Dugderan merupakan festival untuk menandai dimulainya ibadah puasa di  terjemahan - Dugderan merupakan festival untuk menandai dimulainya ibadah puasa di  Bahasa Melayu bagaimana untuk mengatakan

Dugderan merupakan festival untuk m

Dugderan merupakan festival untuk menandai dimulainya ibadah puasa di bulan Ramadan yang diadakan di Kota Semarang. Perayaan ini dimulai sejak masa kolonial dan dipusatkan di daerah Simpang Lima. Perayaan dibuka oleh wali kota dan dimeriahkan oleh sejumlah mercon dan kembang api (nama "dugderan" merupakan onomatope dari suara letusan). Pada perayaan ini beragam barang dijual (semacam pasar malam) dan pada masa kini sering diikutkan berbagai sponsor dari sejumlah industri besar. Meskipun demikian, ada satu mainan yang selalu terkait dengan festival ini, yang dinamakan "warak ngendok". Dugderan dimaksudkan selain sebagai sarana hiburan juga sebagai sarana dakwah Islam.

Tradisi “Dugderan” ini berasal dari kota Semarang, Jawa Tengah. Nama “Dugderan” sendiri berasal dari kata “Dug” dan “Der”. Kata Dug diambil dari suara dari bedug masjid yang ditabuh berkali-kali sebagai tanda datangnya awal bulan Ramadhan. Sedangkan kata “Der” sendiri berasal dari suara dentuman meriam yang disulutkan bersamaan dengan tabuhan bedug.

Tradisi yang sudah berumur ratusan tahun ini terus bertahan ditengah perkembangan jaman. biasanya digelar kira-kira 1-2 minggu sebelum puasa dimulai. Karena sudah berlangsung lama, tradisi Dugderan ini pun sudah menjadi semacam pesta rakyat. Meski sudah jadi semacam pesta rakyat –berupa tari japin, arak-arakan (karnaval) hingga tabuh bedug oleh Walikota Semarang–, tetapi proses ritual (pengumuman awal puasa) tetap menjadi puncak dugderan.

Untuk tetap mempertahankan suasana seperti pada jamannya, dentuman meriam kini biasanya diganti dengan suara-suara petasan atau bleduran. Bleduran terbuat dari bongkahan batang pohon yang dilubangi bagian tengahnya, untuk menghasilkan suara seperti meriam biasanya diberi karbit yang kemudian disulut api.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Keputusan (Bahasa Melayu) 1: [Salinan]
Disalin!
Sambutan itu adalah perayaan untuk menandakan permulaan bulan puasa Ramadan yang telah diadakan di kota Semarang. Pesta ini bermula pada zaman penjajahan dan berpusat di kawasan Simpang Lima. Sambutan itu dirasmikan oleh Datuk Bandar dan dimeriahkan dengan beberapa bunga api dan bunga api (yang "sambutan" adalah bunyi onomatopoeic letusan itu). Dalam sambutan ini pelbagai barangan yang dijual (sejenis pasar malam) dan pada masa kini sering dimasukkan pelbagai tajaan daripada beberapa industri utama. Walau bagaimanapun, terdapat satu mainan yang selalu dikaitkan dengan perayaan ini, yang dinamakan "sudu yang soleh". Sambutan itu dimaksudkan sebagai satu cara untuk hiburan tetapi juga sebagai satu cara untuk berdakwah.

Tradition "Dugderan" berasal dari bandar Semarang, Jawa Tengah. Nama "Dugderan" itu sendiri berasal dari perkataan "Dug" dan "Der". Kata suara Dug diambil dari gendang masjid tersebut berbunyi berulang kali sebagai tanda awal bulan Ramadan. Walaupun perkataan "Der" itu sendiri berasal dari bunyi letupan dilepaskan serentak dengan rentak dram.

Ratusan tradisi tahun untuk terus bertahan di tengah-tengah perubahan masa. biasanya diadakan kira-kira 1-2 minggu sebelum Lent bermula. Kerana tradisi lamanya Dugderan ini sudah menjadi satu jenis perayaan kaum. Walaupun parti itu telah menjadi satu jenis tarian rakyat -berupa Japin, perarakan (karnival) melekat pada dram oleh Datuk Bandar Semarang, tetapi ritual (pengumuman awal puasa) kekal sebagai sambutan atas.

Untuk mengekalkan suasana seperti pada masa itu, letupan itu biasanya digantikan dengan bunyi mercun atau bleduran. Bleduran diperbuat daripada ketulan batang pokok lubang tengah, untuk menghasilkan bunyi seperti meriam biasanya diberikan karbida yang kemudian dinyalakan api.
Sedang diterjemahkan, sila tunggu..
 
bahasa-bahasa lain
Sokongan terjemahan alat: Afrikaans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Bahasa Melayu, Basque, Belanda, Belarus, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Catalan, Cebu, Chichewa, Cina, Cina Tradisional, Corsica, Croatia, Czech, Denmark, Esperanto, Estonia, Finland, Frisia, Gaelic Scotland, Galicia, Georgia, Greek, Gujerat, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Hungary, Ibrani, Iceland, Igbo, Inggeris, Ireland, Itali, Jawa, Jepun, Jerman, Kannada, Kazakh, Kesan bahasa, Khmer, Kinyarwanda, Klingon, Korea, Kreol Haiti, Kurdistan, Kyrgyz, Lao, Latin, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Malagasy, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Mongolia, Myanmar, Nepal, Norway, Odia (Oriya), Parsi, Pashto, Perancis, Poland, Portugis, Punjabi, Romania, Rusia, Samoa, Sepanyol, Serbia, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovak, Slovenia, Somali, Sunda, Swahili, Sweden, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraine, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddish, Yoruba, Zulu, terjemahan bahasa.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: