Rumah Joglo adalah rumah adat masya

Rumah Joglo adalah rumah adat masyarakat Jawa, mulai dari Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur. Namun demikian, rumah joglo yang merupakan rumah adat dari 3 provinsi di Pulau Jawa tersebut, terdiri dari beberapa bentuk dan jenis rumah. Jenis-jenis rumah adat joglo ini terdiri dari :
1. Joglo Limasan Lawakan (atau “Joglo Lawakan”).
2. Joglo Sinom
3. Joglo Jompongan
4. Joglo Pangrawit
5. Joglo Mangkurat
6. Joglo Hageng
7. Joglo Semar Tinandhu
8. Joglo Kudus
9. Joglo Jepara
10. Joglo Pati
Untuk penjelasan setiap jenis rumah joglo tersebut diatas, akan dibahas pada artikel tersendiri. Klasifikasi rumah joglo tersebut diatas didasarkan pada bentuk dan ciri khas rumah joglo itu sendiri. Namun demikian pada umumnya, rumah Joglo terdiri dari beberapa ruangan dibawah ini :
1. pendapa.
2. pringgitan.
3. dalem.
4. sentong.
5. gandok tengen.
6. gandok kiwo.
Bagian pendapa/pendopo adalah bagian paling depan Joglo yang mempunyai ruangan luas tanpa sekat-sekat, biasanya digunakan sebagai tempat pertemuan untuk acara besar bagi penghuninya. Seperti acara pagelaran wayang kulit, tari, gamelan dan yang lain. Pada waktu ada acara syukuran biasanya sebagai tempat tamu besar. Pendopo biasanya terdapat soko guru, soko pengerek, dan tumpang sari.
Bagian Pringgitan adalah bagian penghubung antara pendopo dan rumah dalem. Bagian ini dengan pendopo biasanya di batasi dengan seketsel dan dengan dalem dibatasi dengan gebyok. Fungsi bagian pringgitan biasanya sebagai ruang tamu.

Bagian Dalem adalah bagian tempat bersantai keluarga. Bagian ruangan yang bersifat lebih privasi.

Sentong adalah ruangan untuk tempat istirahat atau yang kita kenal ruang kamar

Gadok Tengen / Gadok Kiwa (Kanan / Kiri)
Terletak di samping kanan dan kiri atau terletak dibagian belakang rumah. Gandok dalam tata bangunan diberi sela tapi jika menjadi satu dengan rumah bagian belakang atau samping dinamakan drutup. Arti kata gandok yaitu bergandengan yang berfungssi sebagai tempat menyimpan alat pertanian atau sebagai tempat menyimpan makanan. Namun dalam perkembangan gandok mengalami perubahan yang berguna untuk pengembangan museum.

Keputusan (Bahasa Melayu) 1:

Rumah itu adalah rumah tradisi Yule Jawa, dari Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur. Walau bagaimanapun, joglo yang merupakan rumah tradisional 3 wilayah di Jawa, ia terdiri daripada beberapa bentuk dan jenis rumah. Jenis-jenis rumah adat joglo terdiri daripada:
1. Yule Limasan Jenaka (atau "Jenaka Yule").
2. Yule Li
3. Yule Pejompongan
4. Yule Pangrawit
5. Yule Mangkurat
6. Yule Kraton
7. Joglo Semar Tinandhu
8. Yule Holy
9. Yule Jepara
10. Yule Kematian
Untuk penerangan bagi setiap jenis joglo di atas, akan dibincangkan dalam artikel yang berasingan. Klasifikasi joglo di atas adalah berdasarkan bentuk dan ciri-ciri Joglo sendiri. Walau bagaimanapun, secara umum, rumah tradisional Jawa terdiri daripada beberapa bilik di bawah:
1. pendapa.
2. pringgitan.
3. rumah.
4. sentong.
5. Gandok betul.
6. Gandok diserahkan.
The gazebo / pavilion adalah sebahagian daripada Yule mempunyai sebuah bilik yang besar tanpa halangan, biasanya digunakan sebagai tempat pertemuan untuk acara besar kepada penduduk. Sebagai persembahan wayang kulit, tarian, tarian dan lain-lain. Pada masa yang ada sambutan biasanya sebagai ruang tamu yang besar. Dewan biasanya ada sesuatu yang guru, Win sesuatu, dan selingan.
The Pringgitan adalah perhubungan di antara dewan dan rumah itu muncul. Seksyen dewan biasanya terhad kepada Seketsel dan dengan yang terhad oleh gebyok. Fungsi sebagai sebahagian pringgitan biasanya ruang tamu.

Rumah itu adalah sebahagian daripada perniagaan keluarga. Bahagian dari bilik adalah lebih privasi.

Sentong ruang untuk berehat atau kita tahu sebuah bilik

Gadok kanan / kiri Gadok (Kiri / Kanan)
yang terletak di sebelah kanan atau kiri dan terletak di bahagian belakang rumah. Gandok di bangunan yang telah diberikan kepada luar, tetapi jika rumah tersebut dengan belakang atau sisi bernama drutup. Maksud tangan di Gandok berfungssi sebagai tempat untuk menyimpan peralatan ladang atau sebagai tempat untuk menyimpan makanan. Tetapi perkembangan Gandok yang dipinda berguna untuk pembangunan muzium.