Upacara Orang Jawa (Kematian)Dalam pemahaman orang Jawa, bahwa nyawa o terjemahan - Upacara Orang Jawa (Kematian)Dalam pemahaman orang Jawa, bahwa nyawa o Bahasa Indonesia bagaimana untuk mengatakan

Upacara Orang Jawa (Kematian)Dalam

Upacara Orang Jawa (Kematian)
Dalam pemahaman orang Jawa, bahwa nyawa orang yang telah mati itu sampai dengan waktu tertentu masih berada di sekeliling keluarganya. Oleh karena itu kita sering mendengar istilah selametan yang dilakukan untuk orang yang telah meninggal. Berikut diantaranya ritual yang dilakukan menurut adat istiadat Jawa.
2.1 Pemberitahuan Atau Pemberitaan Lelayu
Hal yang pertama kali dilakukan dalam masyarakat Jawa ketika ada orang meninggal adalah memberi penghiburan kepada keluarga bahwa semua ciptaan akan kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa. Apabila keadaan keluarga sudah reda, perhatian segera dialihkan ke jenazah. Jenazah yang baru saja meninggal dunia segera ditidurkan secara membujur, menelentang, dan menghadap ke atas. Selanjutnya mayat ditutup dengan kain batik yang masih baru. Kaki dipan tempat mayat itu ditidurkan perlu direndam dengan air, maksudnya agar dipan itu tidak dikerumuni semut atau binatang kecil lainnya. Tikar sebagai alas tempat jenazah dibaringkan perlu diberi garis tebal dari kunyit dengan maksud agar binatang kecil tidak mengerumuni mayat. Terakhir adalah membakar dupa wangi atau ratus untuk menghilangkan bau yang kurang sedap.
Bersamaan dengan hal diatas, beberapa orang terdekat bertugas memanggil seorang modin dan mengumumkan kematian itu kepada para sanak saudara dan tetangga. Pemberitaan juga dilakukan dengan bantuan pengeras suara dari masjid terdekat. Setelah kabar tersiar mereka yang mendengar akan berusaha segera datang ketempat itu untuk membantu menyiapkan pemakaman.
2.2 Upacara Ngesur Tanah (Geblag)
Upacara ngesur tanah merupakan upacara yang diselenggarakan pada saat hari meninggalnya seseorang. Upacara ini diselenggarakan pada sore hari setelah jenazah dikuburkan. Istilah sur tanah atau ngesur tanah berarti menggeser tanah (membuat lubang untuk penguburan mayat). Makna sur tanah adalah memindahkan alam fana ke alam baka dan wadag semula yang berasal dari tanah akan kembali ke tanah juga.
Bahan yang digunakan untuk kenduri terdiri atas:
1. Nasi gurih (sekul wuduk)
2. Ingkung (ayam dimasak utuh)
3. Urap (gudhangan dengan kelengkapannya)
4. Cabai merah utuh
5. Krupuk rambak
6. Kedelai hitam
7. Bawang merah yang telah dikupas kulitnya
8. Bunga kenanga
9. Garam yang telah dihaluskan
10. Tumpeng yang dibelah dan diletakkan dengan saling membelakangi (tumpeng ungkur-ungkuran)
1. Upacara Brobosan
Sebelum jenazah diberangkatkan ke makam dilakukan suatu upacara yang disebut dengan “upacara brobosan”. Upacara brobosan ini bertujuan untuk menunjukkan penghormatan dari sanak keluarga kepada orang tua atau keluarga mereka (jenazah) yang telah meninggal dunia. Upacara brobosan diselenggarakan di halaman rumah orang yang meninggal sebelum dimakamkan dan dipimpin oleh anggota keluarga yang paling tua. Namun sebelum upacara dilakukan, biasanya diawali dengan beberapa sambutan dan ucapan belasungkawa oleh beberapa pamong desa. Dan semua yang hadir ditempat itu harus berdiri hingga jenazah benar-benar diberangkatkan.
Upacara brobosan tersebut dilangsungkan dengan tata cara sebagai berikut:
1) Peti mati dibawa keluar menuju ke halaman rumah dan dijunjung tinggi ke atas setelah upacara doa kematian selesai.
2) Anak laki-laki tertua, anak perempuan, cucu laki-laki dan cucu perempuan, berjalan berurutan melewati peti mati yang berada di atas mereka (mrobos) selama tiga kali dan searah jarum jam.
3) Urutan selalu diawali dari anak laki-laki tertua dan keluarga inti berada di urutan pertama; anak yang lebih muda beserta keluarganya mengikuti di belakang.
Setelah itu jenazah diberangkatkan dengan keranda yang diangkat oleh anak-anaknya yang sudah dewasa bersama dengan anggota keluarga pria lainnya, sedangkan seorang memegang payung untuk menaungi bagian dimana kepala jenazah berada. Adapun urutan untuk melakukan perjalanan ke pemakaman juga diatur. Yang berada diurutan paling depan adalah penabur sawur (terdiri dari beras kuning dan mata uang), kemudian penabur bunga dan pembawa bunga, pembawa kendi, pembawa foto jenazah, keranda jenazah, barulah dibagian paling belakang adalah keluarga maupun kerabat yang turut menghantarkan. Namun dalam keyakinan orang Jawa, seorang wanita tidak diperkenankan untuk memasuki area pemakaman. Jadi mereka hanya boleh menghantarkan sampai didepan pintu pemakaman saja. Dan mereka yang masuk hanyalah kaum pria tanpa memakai alas kaki.

2.3 Upacara Nelung Dina ( Tiga Hari)
Upacara ini merupakan upacara kematian yang diselenggarakan untuk memperingati tiga hari meninggalnya seseorang. Peringatan ini dilakukan dengan kenduri dengan mengundang kerabat dan tetangga terdekat.
Bahan untuk kenduri biasanya terdiri atas:
*Takir pontang yang berisi nasi putih dan nasi kuning, dilengkapi dengan sudi-sudi yang berisi kecambah, kacang panjang yang telah dipotongi, bawang merah yang telah diiris, garam yang telah digerus (dihaluskan), kue apem putih, uang, gantal dua buah.
*Nasi asahan tiga tampah, daging
0/5000
Dari: -
Ke: -
Keputusan (Bahasa Indonesia) 1: [Salinan]
Disalin!
Upacara Java (Death)
Dalam memahami orang Jawa, bahwa kehidupan orang-orang yang telah meninggal hingga waktu tertentu mereka di sekitar keluarga mereka. Oleh karena itu, kita sering mendengar selametan jangka dilakukan bagi mereka yang telah meninggal. Berikut ritual tersebut dilakukan sesuai dengan adat Jawa.
2.1 Pemberitahuan Atau Preaching Lelayu
hal pertama yang dilakukan dalam masyarakat ketika ada orang mati untuk memberikan kenyamanan kepada keluarga bahwa semua ciptaan akan kembali kepada Allah SWT. Ketika keluarga itu mereda, perhatian segera bergeser ke pemakaman. Sisa-sisa baru saja meninggal segera ditidurkan longitudinal, menghadapi, dan menghadap ke atas. Maka tubuh ditutupi dengan kain batik yang baru. Kaki sofa di mana mayat itu ditidurkan harus direndam dengan air, yang berarti bahwa sofa tidak penuh dengan semut atau hewan kecil lainnya. Mat sebagai dasar di mana mayat-mayat itu diletakkan harus diberikan garis tebal kunyit dengan maksud bahwa hewan kecil tidak menempati tubuh. Itu membakar dupa atau ratus untuk menghilangkan bau iPod.
Seiring dengan di atas, beberapa di dekatnya terpasang panggilan muadzin dan mengumumkannya kepada kematian kerabat dan tetangga. Cakupan juga dilakukan dengan bantuan pengeras suara dari masjid di dekatnya. Setelah kabar tersiar bahwa mereka akan mencoba untuk mendengar segera datang ke tempat untuk membantu mempersiapkan pemakaman.
2.2 Upacara Ngesur Tanah (Paiol)
upacara ngesur tanah adalah upacara yang diadakan pada saat kematian seseorang. Upacara diadakan pada sore hari setelah mayat dikuburkan. Sur jangka tanah atau lahan ngesur berarti tanah bergeser (membuat lubang untuk dimakamkan). Yang berarti tanah sur ditransfer ke sifat sementara akhirat dan fisik re-keluar dari tanah akan kembali ke tanah juga.
Bahan yang digunakan untuk pesta terdiri dari:
1. nasi gurih (nasi wudhu)
2. Ingkung kemudian (ayam dimasak utuh)
3. Urap (repositori dengan fasilitas)
4. Red cabai utuh
5. Crispy rambak
6. Kedelai hitam
7. Bawang kupas
8. Bunga kenanga
9. Salt digiling
10. kerucut dipotong terbuka dan ditempatkan kembali ke belakang (cone kembali ke belakang)
1. upacara Brobosan
Sebelum meninggalkan sisa-sisa ke pemakaman dilakukan upacara yang disebut "ritual Brobosan". Upacara Brobosan bertujuan untuk menunjukkan rasa hormat kepada kerabat orang tua mereka atau keluarga mereka (tubuh) yang telah meninggal. Upacara Brobosan diadakan di halaman almarhum sebelum penguburan dan dipimpin oleh anggota keluarga yang tertua. Tapi sebelum upacara berlangsung, biasanya dimulai dengan beberapa komentar dan belasungkawa oleh beberapa aparat desa. Dan semua yang hadir di pemakaman harus berdiri untuk benar-benar dikirim.
Upacara Brobosan diadakan dengan prosedur sebagai berikut:
1) peti mati itu dibawa keluar ke halaman dan ditegakkan setelah upacara kematian selesai.
2) Anak sulung putri, cucu dan cucu, berjalan berurutan melalui peti mati itu pada mereka (mrobos) tiga kali dan searah jarum jam.
3) Perintah selalu dimulai dari anak-anak dan keluarga inti tertua datang pertama; anak-anak muda dan keluarga mereka diikuti.
Setelah peti mati dengan sisa-sisa almarhum diangkat oleh anak-anak yang telah tumbuh bersama dengan anggota lain dari keluarga pria, sambil memegang payung untuk menaungi kepala di mana tubuh berada. Adapun perintah untuk melakukan perjalanan ke pemakaman juga diatur. Apa yang keluar depan penabur adalah dispersi (terdiri dari nasi kuning dan mata uang), maka menabur bunga dan bunga, pembawa kendi, tubuh carrier, peti mati, kemudian di bagian paling belakang keluarga dan kerabat juga dikirim. Namun kepercayaan di Jawa, seorang wanita tidak diizinkan untuk memasuki area pemakaman. Sehingga mereka hanya dapat dikirim ke pintu depan pemakaman. Dan mereka hanya orang-orang di bertelanjang kaki.

2.3 Dalam upacara berongga (tiga hari)
upacara adalah pemakaman diadakan selama tiga hari memperingati kematian seseorang. Peringatan ini dibuat dengan pesta dengan mengundang kerabat dan tetangga terdekat.
Bahan untuk pesta biasanya terdiri dari:
* Takir pontang mengandung nasi putih dan nasi kuning, dilengkapi dengan kecambah mengandung bersedia-bersedia, kacang yang sudah dipotong, bawang merah iris, garam, hancur (tumbuk), kue apem putih , uang, gantal dua.
* Serutan Beras tiga menampi, daging
Sedang diterjemahkan, sila tunggu..
 
bahasa-bahasa lain
Sokongan terjemahan alat: Afrikaans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Bahasa Melayu, Basque, Belanda, Belarus, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Catalan, Cebu, Chichewa, Cina, Cina Tradisional, Corsica, Croatia, Czech, Denmark, Esperanto, Estonia, Finland, Frisia, Gaelic Scotland, Galicia, Georgia, Greek, Gujerat, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Hungary, Ibrani, Iceland, Igbo, Inggeris, Ireland, Itali, Jawa, Jepun, Jerman, Kannada, Kazakh, Kesan bahasa, Khmer, Kinyarwanda, Klingon, Korea, Kreol Haiti, Kurdistan, Kyrgyz, Lao, Latin, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Malagasy, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Mongolia, Myanmar, Nepal, Norway, Odia (Oriya), Parsi, Pashto, Perancis, Poland, Portugis, Punjabi, Romania, Rusia, Samoa, Sepanyol, Serbia, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovak, Slovenia, Somali, Sunda, Swahili, Sweden, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraine, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddish, Yoruba, Zulu, terjemahan bahasa.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: