SAENE RERENCANGAN Betapa bingahe da

SAENE RERENCANGAN
Betapa bingahe dados tiyang sugih. Sedantene serba wonten, sedanten keinginan terpenuhi, keranten sedantene tersedia. Sepertos Rian, piyambeke pecil konglomerat. Kesah lan wangsul sekolah di anter sepur mewah sareng supir pribadi.
Sanadyan mekoten, piyambeke mboten sombong. Ugi sikap tiyang sepuhe, sampeyan sedanten sanget ramah lan mboten milih-milih lebet bergaul. Sepertos pados rencang-rencang Rian ingkang dugi teng griyane. Sampeyan sedanten nyambut sepertos keluargi. Sedados rencang-rencang Rian kathah ingkang betah ameng teng griyane Rian.
Rian selerese gadah rencang setia. Namine Reza, griyane maksih setunggal kelurahan sareng griyane Rian cumi sanes RT. Atanapi sampun kalih minggu Reza mboten ameng teng griyane Rian.
“Reza teng pundi ya Mi? Lami mboten muncul, limrahane unggal dinten piyambeke selalu dugi.” Taken Rian.
“mengkin gering” jawab Mimi
“Enggih mengkin ya Mi, upami mekoten mengke sonten kula bade ningal.” Wiraose semangat.
Sampun tigo kali ngetuk lawang griyane Reza, atanapi lami mboten wonten ingkang ngebuka. Lajeng, Rian taken teng tetangga Reza. Piyambeke palihan keterangan upami Reza sampun kalih minggu milet tiyang sepuh wangsul teng dusun. Miturut kabar Mama reza di-PHK saking tempat medamele. Rencanane sampeyan sedanten bade dados petani mawon. Sanadyan akhire ngorbanaken kepentingan Reza. Terpaksa Reza mboten saged nerasaken sekolah malih.
“Oh kasihan Reza” wiraose lebet hati.
Teng griya, Rian ngelamun. Piyambeke menggalihaken nasib rencange niku. Unggal wangsul sekolah piyambeke selalu murung.
“Wonten punapa, Yan? Sampeyan sepertose lesu. Mboten sepertos limrahe, upami wangsul sekolah selalu bungah!” Mama negur.
“Reza Ma.” Jawab Rian.
“Memangnya wonten punapa sareng rencange sampeyan niku. Gering ?”
Rian menggeleng.
“Lantas?” Mama penasaran bade sumerep.
“Reza saniki sampun pindah griya. Miturut tetanggane Reza milet tiyang sepuhe wangsul teng dusun. Kabarnya Mamane di PHK, sampeyan sedanten bade dados petani mawon.”
Mama ningal pasuryan Rian ketingal tertegun sepertos kirang percanten sareng wiraose Rian.
“Upami Mama mboten percanten, taken kepados pak RT utawi tetanggae!” wiraos Rian.
“Teras punapa rencana sampeyan?” taken Mamae.
“kula harap Mama saged nulung Reza.”jawab Rian
“Maksud sampeyan?” Mama Rian heran.
“Kula purun Reza saged kumpul malih sareng kula!” Rian memohon kepados Mamae.
“Ya sampun upami mekoten. Atanapi sampeyan kedah ngilari alamat Reza teng dusun niku.”Wiraos Mama.
Kalih dinten kemudian, Rian berhasil palihan alamat griya Reza teng dusun. Piyambeke ngeraos bungah. Niki keranten berkat pertolongan pemilik griya ingkang pernah di kontrak keluargi Reza. Lajeng, Rian sareng Mamae dugi teng griya Reza. Atanapi lokasi griyane maksih mlebet, saged ditempuh sareng mlampah kalih kilometer. Kedugian kula sedaya disambut tiyang sepuh Reza sareng Reza piyambek. Betapa bungahe Reza ketemu sareng Rian. Semula Reza kaget sareng kedugian Rian, keranten Rian mboten nyukani kabar, upami bade dugi teng griyane Reza teng dusun.
“Pangapunten ya Za, kula mboten sempet nyukani kabar pados sampeyan!”
“Mboten punapa-punapa ingkang penting kula ngeraos bungah. Keranten kula sedaya saged ketemu malih!”
Sesampune wiraos cekap lami, Mama njelasaken tujuan kedugiane kepados tiyang sepuh Reza. Ternyata tiyang sepuh Reza mboten keberatan lan nyerahaken sedanten keputusan pados Reza piyambek.
“Meketen Za, kedugian kula sedaya teng riki, bade ngajak sampeyan supados purun milet kula sedaya teng Surabaya. Kula sedaya nganggep sampeyan niku sampun sepertos keluargi piyambek. Pripun Za punapa sampeyan purun?” taken Mama Rian.
“Soal sekolah sampeyan,” lanjut Mama “ Sampeyan mboten angsal khawatir. Sedanten biaya pendidikan sampeyan kula ingkang nanggung.”
“Ya sampun, upami Mama Rian lan Rian ngehendaki meketen,kula bersedia. Kula ngucapaken katah matur suwun atas kebaikan Mama ingkang purun ngebantu kula.”
Lajeng, Rian bangkit saking tempat linggih, meluk Reza. Ketingal soca Rian berkaca-kaca. Keranten ngeraos bungah. Akhire sampeyan sedanten saged berkumpul malih. Ternyata sampeyan sedanten niku rencang sejati ingkang mboten terpisahkan

Keputusan (Bahasa Indonesia) 1:

teman baik
Bagaimana senang dia telah menjadi kaya. Untuk sepenuhnya ada, semua keinginan terpenuhi, karena semua tersedia. Rian seperti, piyambeke konglomerat kecil. Dan kembali ke sekolah dalam kereta antar-jemput mewah dan sopir pribadi.
Meskipun mekoten, piyambeke tidak sombong. Juga sikap orang tua, Anda semua sangat ramah dan tidak terpilih memilih untuk pergi berbaur. Seperti hamba pencarian Rian datang ke rumah di. Semuanya bekerja seperti keluarga. Sedados hamba Rian banyak suka bermain di rumah Rian.
Selerese Rian memiliki pembantu setia. Saya Reza, rumah maksih sebuah desa rumah dan Rian cumi-cumi tidak RT. Atau memiliki dua minggu untuk bermain di tidak biasa Reza Rian rumah.
"Tangki Reza mana Mi ya? Lami tidak muncul, seperti kebiasaan setiap hari piyambeke selalu ditolak. "Diambil Rian.
" Mengkin sakit "Mimi menjawab
" ya Mi mengkin Intinya, jika mekoten Mengke malam aku akan melihat. "Roh Alkitab.
Ia memiliki tiga kali mengetuk pintu Reza rumah, tua atau tidak ada ngebuka. Selanjutnya, Rian diambil di negara tetangga Reza. Piyambeke bukti Palihan jika Reza memiliki dua minggu orang tua millet kembali desa. Menurut berita Mama reza diberhentikan dari tempat yang membuat. Rencananya Anda akan menjadi semua petani apapun. Meskipun biaya akhirnya kepentingan Reza. Reza telah pernah belajar lagi.
"Oh maaf Reza" ditulis di dalam hati.
Teng rumah, lamunan Rian. Piyambeke menggalihaken nasib sesama manusia. Setiap kembali ke piyambeke sekolah selalu tertekan.
"Ada apa, Yan? Hal ini lesu seperti. Tidak seperti umumnya, jika sekolah selalu bersemangat untuk kembali! "Tegur Mama.
" Reza Ma. "Jawab Brian.
" Jadi apa dengan teman-teman Anda berbicara tentang. Sakit? "
Brian menggeleng.
" Jadi? "Dia ingin tahu akan.
" Reza dan sekarang pindah rumah. Dengan lingkungan Reza millet orang tua kembali desa. Kabarnya Mamane di PHK, Anda semua akan menjadi petani apapun. "
Dia melihat wajahnya seperti Rian terlihat kaget dan buruk ditulis Rian percaya.
" Jika Mama tidak percaya, diambil kepados Mr. RT atau tetangga! "Rian ditulis.
" Dorongan dari apa yang Anda rencanakan? " Mamae diambil.
"saya berharap ibu dapat membantu Reza." kata Rian
"maksudmu?" Mama Rian heran.
"aku akan mengumpulkan lagi Reza dan saya!" Rian berlaku ibu kepados.
"Ya, jika telah mekoten. Atau Anda harus mencari alamat di Reza desa sekitar. "Mama ditulis.
Dua hari kemudian, ia berhasil mengatasi Palihan rumah kaca Reza di dusun. Piyambeke senang merasa terlibat. Niki karena berkat bantuan dari pemilik rumah yang dikontrak keluarga Reza. Kemudian, ia dan Mama datang Reza rumah kaca. Atau lokasi rumah maksih disusun, bisa dicapai dan berjalan dua kilometer. Kedugian menyambut kami orang tua Reza dan Reza piyambek. Apa sukacita untuk bertemu Reza dan Rian. Awalnya terkejut dan Reza kedugian Rian, karena Rian tidak menyerah, jika Anda ingin datang di rumah di dusun Reza.
"Pengampunan Za ya, saya tidak punya waktu untuk memberikan berita, mencari!"
"Tidak apa-apa yang penting saya merasa terlibat dengan sukacita. Karena semua aku bisa bertemu lagi! "
Setelah Kitab Suci cukup lama, Mama menggambarkan tujuan kepados kedugiane orang tua Reza. Ternyata orang tua tidak keberatan Reza dan menerangi semua hasil pencarian Reza piyambek.
"Meketen Za, kedugian saya di sini, saya ingin mengundang Anda untuk datang kepada saya semua direndam di Surabaya. Kami memperlakukan Anda seperti keluarga memiliki piyambek. Bagaimana akan gentlemen Anda Za? "Mama Rian diambil.
" Sekolah Anda, "kata Mama," Anda tidak diizinkan untuk khawatir. Untuk biaya penuh pendidikan saya jamin. "
" Ya itu memiliki, dan jika Mama Rian Rian meketen akan, aku akan. Saya mengatakan banyak terima kasih atas kebaikan yang Mama akan membantu saya. "
Kemudian, dia bangkit dari tempat duduk, memeluk Reza. Rian melihat mata berkaca-kaca. Karena sukacita merasa terlibat. Akhirnya Anda semua bisa bersama-sama lagi. Tampaknya Anda semua berbicara tentang seorang hamba sejati yang tidak terpisahkan