Tumpeng Sewu adalah ritual adat selamatan massal yang digelar di Desa  terjemahan - Tumpeng Sewu adalah ritual adat selamatan massal yang digelar di Desa  Bahasa Melayu bagaimana untuk mengatakan

Tumpeng Sewu adalah ritual adat sel

Tumpeng Sewu adalah ritual adat selamatan massal yang digelar di Desa Kemiren, salah satu basis Using, masyarakat asli Banyuwangi. Digelar seminggu sebelum Idul Adha, tradisi ini bertujuan sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberkahan yang diterima warga Kemiren.
Tradisi tumpeng sewu yang menjadi salah satu agenda Banyuwangi Festival ini bertujuan untuk melestarikan kearifan lokal Banyuwangi sekaligus mengenalkan tradisi dan budaya daerah ke tingkat yang lebih luas. Tradisi yang menggambarkan keramahan dan keterbukaan suku using ini dilaksanakan disepanjang jalan desa kemiren, dengan melibatkan seluruh masyarakat using dan wisatawan lain yang datang di desa kemiren untuk selamatan bersama.
Sesepuh adat Desa Kemiren, Juhadi Timbul mengatakan selamatan tumpeng sewu berawal dari cerita seseorang yang menjerit meminta tolong karena kesakitan dan warga yang mendengar jeritan tersebut spontan mencari orang yang minta tolong.
Warga yang menjerit tersebut adalah Mbah Ramisin yang sedang kesurupan, kemudian Mbah Ramisin mengaku bahwa dirinya adalah Buyut Cili (tetua adat Desa Kemiren) yang meminta warga desa setempat melakukan selamatan satu tahun sekali.
"Dalam acara selamatan itu, warga juga berdoa agar warga Desa Kemiren dijauhkan dari segala bencana, dan sumber penyakit karena ritual tumpeng sewu diyakini merupakan selamatan tolak bala. Sebab itulah warga Using menjaga tradisi itu hingga turun menurun,".
Pada ritual tumpeng sewu ini setiap rumah warga Using minimal akan mengeluarkan satu tumpeng yang diletakkan di depan rumahnya. Tumpeng ini adalah nasi dalam bentuk kerucut dengan lauk pauk khas Using, yakni pecel pithik (ayam panggang dicampur kelapa) yang dibungkus dengan daun pisang.
Bentuk mengerucut pada tumpeng itu sendiri ini memiliki makna khusus, yakni petunjuk untuk mengabdi kepada Sang Pencipta, di samping kewajiban untuk menyayangi sesama manusia dan lingkungan alam. Sementara pecel pithik mengandung pesan moral yang bagus, yakni "ngucel-ucel barang sithik". Dapat juga diartikan mengajak orang berhemat dan senantiasa bersyukur.
Pada perayaan tumpeng sewu, setiap pengunjung yang datang dipersilahkan untuk menikmati hidangan tersebut secara gratis. Pendatang pun bisa berbaur tanpa jarak dengan warga setempat untuk menikmati tumpeng sewu ini.
Dengan diterangi oncor ajug-ajug (obor bambu berkaki empat), Tumpeng Sewu ini menjadi sebuah ritual yang khas dan tetap sakral. Sebelum makan bersama, warga Desa Kemiren mengawalinya salat maghrib berjamaah dan doa bersama. Sebelum selamatan dimulai, masyarakat juga "ngarak barong" sebagai simbol penjaga Desa Kemiren.
Melengkapi tradisi Tumpeng Sewu, pada siang hari, warga desa melakukan ritual menjemur kasur (mepe kasur) secara masal. Uniknya, semua kasur yang dijemur berwarna hitam dan merah. Warga Suku Using beranggapan bahwa sumber penyakit datangnya dari tempat tidur, sehingga mereka menjemur kasur di halaman rumah masing-masing agar terhindar dari segala jenis penyakit. Penjemuran kasur ini bisa ditemui di sepanjang jalan Desa Kemiren, mulai pagi hingga sore. "Juga akan digelar selamatan desa di makam Buyut Cili, leluhur desa.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Keputusan (Bahasa Melayu) 1: [Salinan]
Disalin!
kon Milenium adalah ritual keselamatan besar-besaran diadakan di Astaga kampung, satu asas Menggunakan, asli Banyuwangi. Diadakan seminggu sebelum Eid al-Adha, tradisi yang dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diterima oleh penduduk Astaga.
Tradisi perjanjian ribu yang menjadi salah satu agenda Banyuwangi Festival bertujuan untuk memelihara tradisi tempatan serta memperkenalkan Banyuwangi dan peringkat daerah budaya lebih luas. Tradisi hospitaliti dan keterbukaan mencerminkan puak menggunakan ini dilaksanakan di sepanjang jalan luar bandar kemiren, yang melibatkan seluruh masyarakat dan menggunakan pelancong lain yang datang ke kampung kemiren keselamatan bersama-sama.
Tua-tua kampung asli Astaga, Juhadi Timbul berkata kon keselamatan seribu cerita berasal daripada seseorang menjerit membantu dengan kesakitan itu dan mendengar jeritan orang-orang yang mencari orang yang secara spontan meminta bantuan.
orang menjerit Ramis Mbah berkhayal, maka nenek Ramis mengakui dia adalah moyang Chile (Kemiren tua-tua kampung) yang meminta penduduk tempatan untuk melakukan keselamatan yang sekali setahun.
"sekiranya keselamatan, penduduk juga berdoa agar penduduk kampung Kemiren dari bencana, dan sumber penyakit ini kerana ritual itu dipercayai menjadi seribu kon keselamatan malapetaka. itulah sebabnya orang terus menggunakannya tradisi diturunkan,".
dalam kon ritual rumah ini setiap ribu penduduk Menggunakan minimum akan menghasilkan kon diletakkan di hadapan rumahnya. Ini adalah kon beras dalam bentuk kon dengan hidangan sampingan biasa Menggunakan, pizza iaitu pithik (ayam bakar minyak bercampur) dibalut dengan daun pisang.
Bentuk kon kon sendiri mempunyai makna yang khusus, iaitu arahan untuk berkhidmat Pencipta, dan juga kewajipan untuk mengasihi sesama manusia dan alam semula jadi. Walaupun pizza pithik mengandungi baik moral, "renyuk-Ucel perkara-perkara kecil." Ia juga boleh bermakna orang ramai untuk menyimpan wang dan pernah bersyukur.
Dalam sambutan kon ribu, setiap pelawat yang datang adalah dialu-alukan untuk menikmati hidangan percuma. Pendatang boleh bergaul tanpa jarak dengan penduduk tempatan untuk menikmati perjanjian ini seribu.
Dengan obor bercahaya berdiri berdiri (obor buluh berkaki empat), kon Milenium menjadi ritual yang masih suci dan istimewa. Sebelum makan malam, penduduk kampung mula berdoa maghrib Kemiren solat berjemaah. Sebelum keselamatan bermula, semua orang juga "perarakan barong" sebagai simbol Astaga pengawal kampung.
Melengkapi kon tradisional Thousand, pada tengah hari, penduduk kampung menunaikan amalan pengeringan katil (tilam penyinaran) untuk orang ramai. Menariknya, semua tilam telah kering hitam dan merah. Menggunakan residen menyangka bahawa sumber penyakit datang dari katil, jadi mereka menggantung tilam di halaman rumah masing-masing untuk mengelakkan apa-apa jenis penyakit. katil pengeringan boleh ditemui di sepanjang jalan kampung Kemiren, dari pagi hingga ke petang. "Terdapat juga akan menjadi sambutan diadakan di tanah perkuburan kampung, Great Chile, kampung nenek moyang.
Sedang diterjemahkan, sila tunggu..
 
bahasa-bahasa lain
Sokongan terjemahan alat: Afrikaans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Bahasa Melayu, Basque, Belanda, Belarus, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Catalan, Cebu, Chichewa, Cina, Cina Tradisional, Corsica, Croatia, Czech, Denmark, Esperanto, Estonia, Finland, Frisia, Gaelic Scotland, Galicia, Georgia, Greek, Gujerat, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Hungary, Ibrani, Iceland, Igbo, Inggeris, Ireland, Itali, Jawa, Jepun, Jerman, Kannada, Kazakh, Kesan bahasa, Khmer, Kinyarwanda, Klingon, Korea, Kreol Haiti, Kurdistan, Kyrgyz, Lao, Latin, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Malagasy, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Mongolia, Myanmar, Nepal, Norway, Odia (Oriya), Parsi, Pashto, Perancis, Poland, Portugis, Punjabi, Romania, Rusia, Samoa, Sepanyol, Serbia, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovak, Slovenia, Somali, Sunda, Swahili, Sweden, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraine, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddish, Yoruba, Zulu, terjemahan bahasa.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: