Sejarah KanomanKraton Kanoman yang

Sejarah Kanoman
Kraton Kanoman yang di bangun pada tahun 1588 oleh Sultan Badaruddin yang memisahkan diri dari Kesultanan utama Cirebon karena berbeda pendapat dengan saudaranya mengenai siapa yang berhak menjadi ahli waris Kesultanan Cirebon.

Sebagaimana umumnya Kraton di Jawa, Bangunan Kraton Kanoman seluruhnya menghadap ke utara. Di luar bangunan Kraton terdapat sebuah bangunan bergaya bali yang disebut dengan Balai Manguntur yang terbuat dari Batu merah. Di dekat bangunan Balai Maguntur ini terdapat sebuah pohon beringin yang berukuran besar. Fungsi bangunan ini adalah tempat kedudukan Sultan apabila menghadiri Upacara seperti apel prajurit atau menyaksikan pemukulan gamelan Sekaten pada tanggal 8 Maulid dan lain-lain. Ada juga masyarakat yang mengatakan bahwa Balai Maguntur diartikan sebagai Balai mangunn tutur yang artinya tempat sultan berpidato atau berbicara kepada masyarakat tentang hukum dan agama.

Setelah melewati patung berbentuk naga, pengunjung akan sampai di bangunan Kraton Kanoman, sebuah istana yang lebih kecil ukurannya dari pada Kraton Kasepuhan. Kraton Kanoman mempunyai pendopo dengan sebuah altar didalamnya, disini terdapat koleksi piring-piring antik dari Eropa.

Kraton Kanoman juga mempunyai museum dengan pintu-pintunya yang berukir, koleksi terpenting museum ini adalah Kereta Perang Paksi Naga Liman dan Kereta Jempana dengan bentuk mirip seperti kereta pada Kraton Kasepuhan, Kereta yang terdapat di Krataon Kanoman ini di klaim sebagai yang kereta yang lebih tua. Bahkan kerata yang disebut-sebut merupakan duplikat dari kereta yang terdapat di Keraton Kanoman. Koleksi museum lainnya adalah aneka senjata seperti keris dan tombak, gamelan dan lain-lain.
Museum yang terdapat di Kraton Kanoman ini tidak memiliki jadwal kunjungan yang teratur. Pengunjung yang datang kesini harus melapor dan mengisi buku tamu dan pemandu akan membukakan pintu museum dan menemani pengunjung berjalan mengelilingi museum. Selesai mengunjungi Kraton Kanoman ada baiknya anda melihat-lihat Pasar Kanoman yang terletak persis di depan Kraton.

Keputusan (Bahasa Melayu) 1:

Sejarah Kanoman
Kanoman yang dibina pada tahun 1588 oleh Sultan Badaruddin yang berpecah dari Kesultanan Delhi utama bagi pendapat yang berbeza dengan adiknya tentang siapa yang patut menjadi waris Kesultanan Delhi.

Seperti biasanya kerajaan di Jawa, Bangunan Kanoman semua menghadap utara. Di luar bangunan terdapat sebuah bangunan gaya-istana dipanggil balik ke stesen Manguntur diperbuat daripada batu merah. Berhampiran bangunan Thunder Hall terdapat pohon beringin besar. Fungsi bangunan ini adalah kerusi Sultan menghadiri majlis itu epal atau askar menyaksikan menewaskan Summit ensemble pada 8 Dis sambutan dan lain-lain. Ada juga orang yang mengatakan bahawa Dewan Thunder ditakrifkan sebagai mangunn Hall berkata yang bermakna ucapan sultan atau bercakap dengan orang ramai mengenai undang-undang dan agama.

Selepas lulus patung naga berbentuk, pengunjung akan tiba di bangunan Kanoman, istana yang lebih kecil kepada saiz kerajaan Kasepuhan. Kanoman dewan dengan mezbah di dalam, di sini adalah koleksi pinggan antik Eropah.

Kanoman juga mempunyai muzium dengan pintu diukir, koleksi yang paling penting dalam muzium ini adalah Chariot Paksi Naga Liman dan Kereta Jempana dengan bentuk yang sama dengan kereta seperti istana, terdapat sebuah kereta di Krataon Kanoman tuntutan ini sebagai kereta yang lebih tua. Malah, kereta itu dikatakan sebagai pendua kereta di mana terdapat Kanoman itu. koleksi muzium ini adalah pelbagai senjata lain seperti pisau dan tombak, tarian dan lain-lain.
Terdapat sebuah muzium di Kanoman tidak mempunyai jadual lawatan secara tetap. Pelawat yang datang ke sini untuk membuat laporan dan menandatangani buku tetamu dan pemandu akan membuka pintu muzium dan mengiringi pelawat berjalan di sekitar muzium. Selesai melawat Kanoman baik anda melihat Kanoman Market terletak betul-betul di hadapan istana itu.